Kuchnia Międzykulturowa, University of Łódź
Lebih dari seratus pelajar memenuhi ruang terbesar di lantai 1 gedung Studium Języka Polskiego dla Cudzoziemców di Universitas of Łódż. Mereka yang merupakan pelajar sekolah bahasa Polandia dari berbagai negara ini sangat antusias dalam menghadiri acara Kuchnia Międzykulturowa yang diadakan pada hari Senin, 18 April 2016. Kuchnia Międzykulturowa merupakan ajang untuk memamerkan makanan khas dari negara masing-masing, baik dengan cara presentasi maupun disajikan secara langsung untuk dicicipi oleh hadirin. Acara yang dimulai pada pukul 13.00 ini dibuka oleh pengajar Universitas of Łódż. Kemudian acara dilanjutkan dengan presentasi makanan oleh pelajar, dan diakhiri dengan acara makan bersama.
Banyak sekali pelajar dari berbagai negara yang ikut berpartisipasi, antara lain dari Turkmenistan, Libania, Turki, Kolombia, dan Mongolia. Semua pelajar Indonesia di kampus ini juga ikut berpartisipasi. Mereka tidak hanya menyajikan makanan khas Indonesia, tetapi juga melakukan presentasi. Eko Budiyanto mempresentasikan makanan khas Indonesia, yaitu rendang, lumpia, dan bakwan jagung. Eko menjelaskan semua makanan tersebut dalam bahasa Polandia. Setelah presentasi selesai, para hadirin dipersilahkan untuk mencicipi makanan.
Pelajar Indonesia menyajikan bakwan jagung dan lumpia yang ditambah dengan saus tomat. Tidak lupa mereka juga menghias makanan tersebut di piring saji sehingga terlihat menggugah selera. Setelah hadirin dipersilahkan mencicipi makanan, tidak lebih dari lima menit makanan Indonesia sudah habis tidak tersisa. Makanan Indonesia adalah makanan yang paling cepat habis dibandingkan dengan makanan dari negara lain.
Para pelajar dari Indonesia ini sukses mengenalkan makanan khas Indonesia kepada pelajar dari negara lain melalui acara Kuchnia Międzykulturowa. Pengenalan mengenai Indonesia ini termasuk dalam program kerja PPI Polandia tahun 2016/2017 divisi Kebudayaan, Kesenian dan Olahraga yang dipimpin oleh Eko Budiyanto.
