Berprestasi di Dalam dan Luar Negeri, Kenal Lebih Dekat dengan Lalu Ary

Beberapa hari menuju 2023. Apakah kamu sudah merencanakan, 2023 akan dijalani seperti apa?

Supaya kita tidak menerka-nerka tentang hidup seperti apa yang akan kita jalani tahun depan, ada baiknya dari sekarang kita mulai menulis mimpi-mimpi apa yang ingin kita capai. Tentukan saja dulu, soal caranya, sambil jalan kita bisa sambil belajar.

When you believe you can do it, the how-to-do-it will follow.” Mungkin, satu “mantra” ini bisa diucapkan setiap kali takut untuk melangkah.

Sebagai mahasiswa, tentu kebanyakan dari kita bermimpi untuk meraih prestasi akademik seperti lulus dengan predikat cum laude, dapat beasiswa, magang di tempat impian, dan masih banyak lagi. Tapi bagi kamu yang masih bingung, ada baiknya kamu menyimak baik-baik kisah inspiratif dari salah seorang mahasiswa Indonesia berprestasi di Polandia berikut ini.

Lalu Ary Kurniawan Hardi atau yang akrab disapa Ary adalah salah satu mahasiswa Indonesia berprestasi di Polandia. Mahasiswa S2 jurusan International Politics and Diplomacy, Nicolaus Copernicus University (NCU) baru-baru ini terpilih sebagai salah satu peneliti di Institute of Political Studies, Polish Academy of Sciences, salah satu lembaga ilmiah paling terkemuka dan memiliki jaringan ilmiah terbesar di Polandia. Mahasiswa terbaik di fakultasnya sekaligus penerima Rector Scholarship dari NCU ini akan terlibat langsung dalam penelitian di negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia hingga tahun 2024.

Lalu Ary saat menerima penghargaan The Best Student of Faculty of Political Science and Security Studies, Nicolaus Copernicus University in Torun 2021/2022

Prestasi apa saja yang telah diraih mahasiswa asal Lombok ini sebelumnya sehingga sampai di posisi sekarang? Berikut adalah tiga pencapaian terbaiknya.

Wisudawan dan mahasiswa terbaik Universitas Airlangga (Unair)

Sarjana Ilmu Politik Unair ini pernah menjadi mahasiswa terbaik tahun 2019 dan menjadi wisudawan terbaik tahun 2021. Prestasi tersebut merupakan salah satu pencapaian besar karena hal tersebut sungguh di luar ekspektasinya.

Lalu Ary bersama keluarga saat wisuda S1 di Universitas Airlangga tahun 2021

Mendapatkan beasiswa penuh untuk S1 dan S2

Salah satu prestasi yang juga sangat membekas bagi mahasiswa yang sering memenangkan kompetisi debat ini adalah menjalani kuliah yang hampir tujuh tahun tanpa menyusahkan orang tua. Saat S1, Ary berhasil mendapatkan Beasiswa Unggulan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan sekarang Ia melanjutkan S2 sebagai awardee Beasiswa NTB. Hal ini membuatnya begitu bersyukur karena ia tetap bisa meraih mimpinya tanpa harus membebani orang tua dengan biaya.

Lalu Ary di acara Pre Departure Beasiswa NTB di Mataram tahun 2021

Beasiswa Summer School ke Korea Selatan

Di tahun 2019, mahasiswa yang juga hobi membaca buku ini terpilih sebagai salah satu mahasiswa yang mengikuti International Summer Course Program di Chonnam National University di Korea Selatan. Mimpi yang ia pendam selama 10 tahun akhirnya benar-benar menjadi nyata saat itu. Momen inilah yang menjadi titik balik yang mengubah cara pandangnya soal mimpi: “as long as you can dream, anything is possible” katanya.

Lalu Ary saat mengikuti summer school di Korea Selatan

Lalu, apa tips sukses ala Lalu Ary yang bisa kita pelajari bersama?

Tidak membandingkan diri dengan orang lain

Ketika ditanya bagaimana ia memandang dirinya sendiri, Ary menjawab, “I always see myself as a fighter in my own battlefield.” Prinsip hidup tersebut sudah tertanam sejak ia kecil dan merupakan hasil pola asuh dari keluarga. Ia tumbuh menjadi pribadi yang tidak suka membandingkan diri dengan orang lain dalam hal apapun. Hal ini dapat membantunya untuk lebih fokus membangun versi terbaik dari dirinya sendiri. Inilah yang menjadi salah satu kunci sukses dari mahasiswa yang juga hobi bernyanyi ini.

Kegagalan terberat dijadikan sebagai pelajaran hidup terbaik

Berbicara tentang kegagalan membuatnya lebih bersemangat dalam bercerita. Laki-laki yang juga gemar memasak ini menyebut ada begitu banyak kegagalan yang telah ia lalui untuk sampai pada titik ini. Namun ada beberapa kegagalan yang begitu membekas baginya sampai sekarang. “Gagal exchange ke Amerika, gagal berangkat S1 ke Turki padahal sudah diterima beasiswa, gagal masuk fakultas kedokteran padahal menjadi dokter adalah cita-cita dari kecil, dan kegagalan terbaru adalah gagal Erasmus” tuturnya dengan penuh antusias. Kegagalan-kegagalan tersebut membuatnya lebih menghargai skenario Tuhan dan semakin percaya bahwa Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. “Sangat penting untuk sabar, terus berusaha dan tetap percaya bahwa sesuatu yang lebih baik sedang menunggu di depan” begitulah ia meyakinkan dirinya untuk bisa bangkit lagi.

Embrace your negative feelings

Ketika mengalami masa-masa sulit dalam belajar, tentu kita akan dihadapkan dengan begitu banyak perasaan negatif seperti lelah, sedih, frustasi, marah, dan lain-lain. Hal terbaik yang bisa dilakukan untuk menghadapi situasi tersebut adalah dengan memberikan waktu untuk diri sendiri menerima semua perasaan tersebut, memberi jeda dan istirahat untuk diri sendiri. Dengan begitu, perasaan tersebut akan lebih cepat mereda dan kita bisa kembali fokus lebih cepat.

Lebih baik lelah dalam belajar daripada lelah menanggung kebodohan

“Pahitnya, sakitnya, dan tidak enaknya belajar masih jauh lebih baik daripada sakitnya memelihara kebodohan” adalah salah satu quote favorit yang selalu ia ingat setiap kali merasa malas untuk belajar. Belajar dalam hal apapun, tidak hanya tentang akademik semata.

Itu dia cerita singkat tentang Lalu Ary. Setelah membaca ini, balik lagi, kamu ada bayangan 2023 mau ngapain?

Tentang Penulis

Sari Kirana Restapa adalah awardee Beasiswa NTB yang saat ini sedang menempuh pendidikan S2 jurusan Manajemen, spesialisasi Administrasi Bisnis di Nicolaus Copernicus University, Polandia. Perempuan yang akrab disapa Ira ini sedang fokus menyelesaikan tesisnya tentang women entrepreneur di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published.