Mengenalkan Budaya Natal Indonesia di Polandia

Penulis: Casilda Aulia Rakhmadina

 

Toruń, December 18th 2019 – Bulan Desember merupakan bulan yang ditunggu-tunggu oleh hampir sebagian besar warga dunia, termasuk Polandia. Selain karena tahun akan segera berganti dan memulai hari yang baru lagi, bulan Desember adalah bulan suci bagi umat Kristian. Umat kristiani akan segera merayakan natal pada tanggal 25 Desember 2019 nanti. Di Polandia sendiri, bulan Desember adalah bulan yang menyenangkan, karena disini ada istilah winter break atau liburan musim dingin selama 2-3 minggu untuk merayakan natal sekaligus menikmati musim dingin. Lalu, bagaimana dengan budaya natal di Indonesia?

 

 

Kesempatan ini dimanfaatkan oleh teman-teman Indonesia yang sedang menempuh strata 2 (S2) di Nicolaus Copernicus University di Toruń, yaitu Naya dan Hendra, untuk berpartisipasi memperkenalkan budaya natal Indonesia yang belum banyak diketahui warga Polandia di acara workshop, dibantu oleh dosen Antropologi Nicolaus Copernicus University, yaitu Renata Lesner yang menjadi pembicara workshop tersebut. Acara tersebut diadakan oleh Fundacja VERDA dan berlangsung pada tanggal 18 Desember 2019 di Muzeum Toruńskiego Piernika.

Renata Lesner, menyampaikan tentang makanan, minuman, dan tradisi perayaan hari besar di Indonesia. Selain itu, beliau menyediakan beberapa sampel makanan seperti dodol rumput laut dari Lombok, gula jawa, dan kurma. Mayoritas peserta yang berpartisipasi pada acara workshop kali ini adalah bapak dan ibu lanjut usia (lansia). Para peserta sangat antusias, terlihat dari aktifnya diskusi pada workshop tersebut dengan berbagai macam pertanyaan, seperti cara pembuatan jajanan tradisional, harga setoples kue kering untuk natal atau lebaran di Indonesia, dan lain sebagainya.

 

 

Acara tersebut ditutup dengan menyanyikan lagu natal bersama-sama dalam Bahasa Indonesia. Naya dan Hendra mencontohkan cara untuk menyanyikan salah satu lagu natal populer di Indonesia. Peserta diberi teks lagu dalam Bahasa Indonesia dan tampak bersemangat untuk mempelajari dan bernyanyi menggunakan Bahasa Indonesia. Setelah acara berakhir, beberapa peserta mengajak Naya dan Hendra untuk foto bersama. Selain itu, mereka juga menanyakan hal-hal lain tentang Indonesia serta pengalaman Naya dan Hendra selama tinggal dan menempuh pendidikan di Polandia. Singkat cerita, acara ini menjadi media yang dapat menyambung sekaligus memperkenalkan beberapa budaya, khususnya Indonesia-Polandia agar lebih menghargai dan mengenal satu sama lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published.