Ulasan Travel: Legenda Poznań

Penulis: Pratiwi Widya W. (Politechnika Warszawska).

Kali ini saya ingin bercerita mengenai kota Poznań di Poland. Kota ini merupakan salah satu dari 5 kota besar Poland yang perlu dikunjungi.

Icon kota Poznań adalah dua ekor kambing. Legenda mengatakan bahwa dahulu kala terdapat seorang juru masak yang sedang menyiapkan perjamuan untuk pejabat. Dia panik karena tidak punya rusa untuk dibakar. Kemudian dia mencari alternatif dan menemukan dua ekor kambing di padang rumput di dekatnya. Dia menyeret kambing-kambing tsb ke dapur dan kambing-kambing lolos dan berlari menaiki tangga, muncul di menara. Kemudian kambing2 itu mulai menyeruduk kepala mereka menarik perhatian orang2 yg sedang berkumpul di bawah. Orang2 tertawa. Karena kambing2 tsb sudah menghibur orang-orang, maka juru masak tidak jadi memanggang kambing-kambing itu. Sekarang setiap jam 12 siang, kita bisa melihat ceremony dua kambing tersebut yang keluar dari jam dinding di central tower di Old Market Square. Kambing2 itu akan mengadu tanduknya disertai bunyi musik terompet dari atas menara.

Di tengah kota Poznań ini terdapat Royal Castle yang dulunya merupakan tempat tinggal para raja. Kastil yang terletak di Old Market Square (semacam Old Town) ini lebih tua dari pada kastil di kota Kraków, tetapi ternyata hanya kastil Kraków yang terkenal. Kenapa? Karena Kastil di Poznań ini sudah hancur akibat Perang Dunia ke-2, kemudian dibangun ulang sehingga bisa berdiri sampai sekarang. Tidak perlu khawatir, di sekitar bangunan baru kastil kita masih bisa melihat bangunan asli kastil yang tidak hancur.

Sesuatu yang wajib dimakan saat di kota ini adalah croissant yang bernama Rogal Świętomarciński. Harganya sekitar 120rb per kilo dan resep asli khusus hanya dibuat di Poznań. Croissant ini spesial karena selain resep mereka diprotect oleh European Union (EU), tetapi juga rasanya sangat enak. Kulit croissantnya terdiri dari 81 layer dan berisi kacang yang cara meletakkan kacang tersebut sangat khusus sehingga terasa sampai gigitan terakhir sampai ke ujung2nya. Selain itu luarnya juga dilumuri gula khas Poland dengan taburan remahan kacang. Kita bisa mengikuti workshop croissant juga.

Di poznań, kita bisa melihat sisa-sisa peradaban Jerman. Karena pada masa penjajahan Jerman di Perang Dunia ke-2, kota ini rencananya akan dijadikan kota milik Jerman sehingga banyak sekali bangunan-bangunan khas Jerman. Yang menarik lagi, logat dan bahasa mereka mirip Jerman. Bukan mirip lagi, tapi menurut saya memang sedikit Jerman. Contoh bangunan yang bergaya Jerman adalah Muzeum Narodowe di dekat Old Market Square.

Gereja di Polandia bergaya Roman Catholic. Menurut saya, gereja-gereja kota lain di Polandia hampir sama. Ketika kita masuk di dalamnya, kita akan terpana melihat ruangan yang dinding dan atapnya dihiasi emas asli dan marble. Marble ini gunanya supaya ruangan lebih adem. Selain itu juga ada orgen kuno yang antik.

Untuk ke Poznań bisa naik Polskibus (www.polskibus.com) dari Wrocław seharga 17 zł (54rb) selama 3.5 jam, atau dari Berlin seharga 45 zł (155rb) selama 4 jam. Bisa juga naik kereta bisa lebih cepat tapi harganya lebih mahal.

Galeri Foto:

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.