Tips Trik Memenangkan Beasiswa Studi ke Luar Negeri

 

Tips Trik memenangkan beasiswa studi ke luar negeri.

Bab 1: LEADERSHIP

1. Pemberi beasiswa lebih suka memberikan kesempatan kepada ‘Leader’. So, jadilah ‘Leader’ (yang sejati).

2. ‘Leader’ senantiasa bersikap bijaksana, mampu mengakomodir banyak pendapat dan kepentingan, lebih banyak mendengar dan berbicara secara efektif. Pendek kata, ‘Leader’ adalah pengayom.

3. ‘Leader’ selalu memiliki visi dan misi yang jelas dalam hidupnya. Terutama, memberi kemanfaatan bagi sesama. Membantu terwujudnya perubahan sosial secara progresif dan berkelanjutan.

4. ‘Leader’ mampu berpikir kritis, jernih, jujur, positif, konstruktif, kreatif dan ‘out of the box’, serta solutif.

5. Pimpinlah organisasi atau komunitas yang menginspirasi banyak orang dan memberikan pengaruh positif dalam kehidupan.

6. Sebagai ‘Leader’, harus gemar menolong orang lain agar maju, berkembang dan sukses.

7. ‘Leader’ senantiasa bekerja ikhlas, cerdas, keras, bergembira dan menggembirakan.

Bab 2: Works

1. Pemberi beasiswa hanya akan mempertimbangkan mereka yang berkarya. Jadi, mari menciptakan sesuatu yang hebat, sebaik-baiknya.

2. Karya dalam hal ini, dibagi menjadi dua, akademik dan non-akademik.

3. Karya akademik: Menulislah buku, jurnal, makalah yang dipresentasikan dalam forum ilmiah, artikel yang dipublikasikan, blog yang inspiratif dan seterusnya. Seluruh karya tersebut, akan bernilai lebih, jika melampaui sekedar karya biasa, khas dan unik.

4. Karya non-akademik: Menulislah puisi, cerpen, novel, dan karya sejenisnya yang dipublikasikan. Karya lain seperti lukisan, foto, film juga sangat mengesankan bagi para pemberi beasiswa. Tarian, aksi seni seperti teater, deklamasi, kompetisi olahraga, juga sangat diperhitungkan.

5. Karya lain adalah keterlibatan. Maka, terlibatlah untuk berkarya dalam banyak bidang kehidupan. Misalnya, diskusi ilmiah, seminar, konferensi, pertemuan forum muda, forum kesenian, forum olahraga dan forum kreativitas lainnya.

6. Tabunglah karya-karya tersebut, dokumentasikan, catatlah nama atau judul, tempat, penyelenggara, tanggal dll. secara detil.

7. Berusahalah membuat karya yang terbaik, bermanfaat, berbeda, kreatif, inspiratif, transformatif, terus-menerus tanpa kenal lelah dan selalu bersabar.

 

Bab 3: Academic

1. Hal yang vital dalam seleksi beasiswa adalah, nilai akademik kita. Maka, jadilah yang terbaik, juara dan tentu saja, berprestasi gemilang.

2. Untuk mendapatkan IPK (GPA) cum laude, bukanlah hal yang sulit. Hanya perlu berusaha keras, rajin, tekun, disiplin dan punya passion untuk itu semua.

3. Pahamilah tujuan, target dan penilaian setiap mata kuliah. Dapatkan dan pahamilah silabus, modul, buku-buku rujukan kuliah, jurnal-jurnal ilmiah, reader (bendel bacaan kuliah dari berbagai sumber akademik yang terseleksi).

4. Bacaan dan pemahaman yang lebih akan mempertajam dan memperkuat kualitas akademik kita. Disiplinlah untuk menghabiskan waktu 7-10 jam sehari untuk membaca dan 2-3 jam untuk menulis.

5. Biasakanlah membuat catatan/rangkuman dari tesis pokok/gagasan pokok setiap bahan yang ada. Jangan lupa menulis siapa sarjana yang mengarangnya, judul, tahun, penerbit, halaman dst.

6. Hadirlah 100% dalam perkuliahan, berpikir kritis, suka bertanya dan mempertanyakan gagasan, bijak dalam berdiskusi, tangguh dalam berdebat, kerjakanlah tugas dengan segera (misalnya segera mengumpulkan bahan, membaca secara kritis, cakap dalam organisasi ide, menulis dengan baik, mengedit, mendiskusikan dengan teman atau dosen, merevisinya, mengirimkannya ketika sudah sempurna). Kuasai betul materi yang ada, targetkan nilai 100 dalam setiap ujian.

7. Bantulah orang lain yang belum mengerti pelajaran di kelasmu secara tulus, dengan cara yang sangat mudah dipahami, dengan bahasa yang jelas, sederhana dan kuat. Mengajar dan berdiskusi akan meningkatkan pemahaman secara lebih sempurna.

Bab 4: Work experience

1. Pemberi beasiswa mengutamakan mereka yang memiliki pengalaman kerja. Mereka ingin para penerima beasiswa akan semakin hebat dalam membangun masyarakat, melalui bidang kerjanya masing-masing.

2. Jenis pekerjaan dibagi menjadi dua, yaitu kerja profesional dan volunteer. Keduanya, sepanjang mengupayakan hal yang bermanfaat untuk kemanusiaan dan perubahan sosial, sangat bernilai di mata para penyeleksi beasiswa.

3. Berusahalah bekerja dengan baik, atau membuat pekerjaan secara kreatif. Bahkan, membuka kesempatan bekerja bagi orang lain.

4. Keuletan, kesabaran, kreativitas, berpikir positif dan tahan banting, akan menjadikan pekerjaanmu lebih berdaya guna.

5. Promosi adalah hal yang baik, karena cukup diperhitungkan. Promosi adalah bagian dari prestasi.

6. Keahlian dan kecakapan dalam bidang pekerjaanmu, mencerminkan kualitasmu.

7. Kita boleh bekerja dalam beberapa bidang sekaligus secara efektif. Kita juga akan memiliki banyak pengalaman jika pernah bekerja dalam berbagai tempat.

BAB 5: Language

1. Kemampuan bahasa asing, terutama Inggris, wajib dikuasai. Kebanyakan pemberi beasiswa mensyaratkan score 6.5 untuk IELTS dan 96 untuk IBT TOEFL. Kedua sertifikat tersebut, berlaku 2 tahun setelah tes.

2. Jangan hanya belajar bahasa, tetapi pakailah dalam percakapan, mendengarkan, membaca dan menulis. Berpikirlah dalam bahasa tersebut.

3. Kursus atau belajar mandiri, memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi seorang yang mahir dalam bahasa asing.

4. Berdisiplinlah dalam melatih berbahasa, setidaknya 2-3 jam per hari secara rutin.

5. Bahasa memiliki pilar, yakni kosa kata. Sementara atapnya adalah tata bahasa.

6. Mengafal percakapan pendek atau panjang di depan cermin, dengan gaya dan penuturan (aksen) yang sama persis dengan penutur asli bahasa asing tersebut, sangatlah efektif.

7. Keterampilan menulis dengan bahasa asing, dapat dengan mudah dilakukan jika kita berpikir dalam tradisi bahasa tersebut. Jangan menerjemahkan. Terjemah adalah kesalahan yang fatal. Cara yang paling baik dalam mengasah keterampilan menulis ada tiga: menulis, menulis dan menulis. Setiap hari, berdisiplin dan bersabar.

BAB 6: Hunting

1. Berburu beasiswa sangatlah penting. Namun sebelum itu, kita harus tahu jenis-jenis beasiswa yang hendak kita buru. Mesin pencari seperti Google sangatlah bermanfaat untuk membantu program perburuan ini.

2. Beasiswa yang paling terkenal adalah LPDP. Beasiswa ini didukung oleh negara kita. Di samping itu, juga ada beasiswa Dikti untuk calon dosen atau dosen yang memiliki NIDN. Beasiswa lainnya adalah Moraref, yang dikelola oleh Kemenag.

2. Beasiswa ke Australia adalah Australia Awards Scholarship, Australia Leadership Awards dan IPRS atau beasiswa riset.

3. Beasiswa lainnya adalah Fulbright Aminef ke Amerika, Prestasi ke Amerika, DAAD ke Jerman, EIFFEL ke Perancis, Stuned dan NFP ke Belanda, Chevening ke Inggris, New Zealand Scholarship ke Selandia Baru.

4. Beasiswa khusus untuk studi ke beberapa kampus di Eropa adalah Erasmus Mundus.

5. Beasiswa ke Cina, Korea, Jepang, Singapura, Brunei, Thailand dan Malaysia, diberikan oleh masing-masing pemerintah negara tersebut.

6. Beberapa organisasi dan perusahaan internasional juga memberikan beasiswa. Seperti misalnya Asean, Open Society Foundation, Nippon Foundation (UPeace), Worldbank, IMF, Google, dll.

7. Masing-masing kampus, biasanya juga memberikan akses beasiswa penuh. Sekali lagi, Google sangat membantu dalam proses pencarian informasi.

BAb 7: Application

1. Begitu kita melakukan aplikasi, maka kesempatan lolos mendapatkan beasiswa meningkat. Artinya kita mendapatkan kesempatan 50%.

2. Setelah memilih kampus, jurusan, matakuliah yang cocok dengan bidang dan keahlian, profesor atau dosen-dosen yang terkenal, bahkan gelar akademik, maka saatnya mencari beasiswa yang mendukungnya.

3. Baca dan pahami seluruh syarat dan ketentuannya. Biasanya mencakup CV (buatlah model yang paling jelas, seperti Europass), ijazah dan transkrip (dan terjemahannya yg disahkan oleh lembaga tempat studi sebelumnya), mengisi formulir, menyiapkan foto (biasanya 4×6 berwarna), paspor, list publikasi, letter of motivation, letter of recommendation dari dua profesor atau pembimbing skripsi, atasan dst, kliping hasil karya, proposal penelitian, dll.

4. Lengkapilah aplikasi, sempurnakanlah. Bayangkan aplikasi tersebut adalah barang dagangan, buatlah menarik minat konsumen.

5. Jujur, tulus, kerja keras, progresif, kreatif dan penuh semangat, serta realistis dan memikirkan masa depan yang cerah, nilai-nilai tersebut harus tercermin dalam aplikasi beasiswa kita.

6. Memohonlah kepada rekan, sahabat atau kenalan yang berpengalaman untuk memberikan masukan dan kritik konstruktif untuk aplikasi kita. Revisi hingga sempurna, kirimkanlah.

7. Sembari terus berharap dan berdoa, kirimkan beberapa aplikasi beasiswa. Barangkali salah satunya atau bahkan semuanya terseleksi.

Bab 8: Interview

1. Tahap terakhir dalam memenangkan beasiswa adalah interview.

2. Interview bukan ujian akhir semester, apalagi ujian skripsi. Hanya mengonfirmasi apakah kita siap studi.

3. Berdoa, memohonlah keberhasilan dan kelancaran pada Tuhan. Percaya diri dan yakinlah. Harus mantap.

4. Literatur yang harus dikuasai adalah aplikasi kita sendiri.

5. Latihlah berulang-ulang mencoba bertanya dan menjawab di depan cermin.

6. Jujur, progresif, inspiratif, kreatif, antusias adalah nilai-nilai yang harus terpancar dalam Interview yg kita lakukan.

7. Bersyukurlah atas segala sesuatu yang sudah diusahakan. Berserah dirilah pada Allah. Semoga berhasil!

Penulis:

Hasnan Bachtiar, peraih beasiswa riset di National University of Singapore (NUS) 2012 dan Australia Awards Scholarship (AAS) 2015. Sekarang sedang studi di Australian National University (ANU).

Leave a Reply

Your email address will not be published.