Rangkuman Kajian Online #1 PPI Polandia: Menyambut Ramadhan di Tanah Rantau

Kajian Kerohanian Online #1 PPI Polandia “Menyambut Ramadhan di Tanah Rantau”

Kamis, 19 Juni 2017, pukul 21.00-22.00 CET
Moderator      : Aldy Muhammad Zulfikar (Internship Erasmus+ di Polandia dari Istanbul, Turki)
Tilawah             : Gerry Maulana Muhammad (Air Transport Pilot License, Student di Lodz, Polandia)
Narasumber   : Ahmad Rosikhin (Research Collaboration between ITB- Politechnika Wroclawka via Erasmus Mundus Intact)

 

  • Tilawah Q.S Al-Baqarah 183-184
  • Bulan Ramadhan istimewa karena pahala ibadah dilipatgandakan 70kali. Ibadah wajib dilipatgandakan, ibadah sunnah dihitung pahalanya sepeti ibadah wajib. Malam istimewa lailatul qadar hanya ada di bulan Ramadhan.
  • Ibadah ada yang terikat dengan waktu, tempat, dan bilangan. Contoh haji terikat tempat dan waktu, mengecup hajar aswad terikat tempat, ibadah terikat bilangan contohnya rakaat sholat. Waktu sholat terikat tempat, dan waktu puasa dari subuh sampai maghrib harus mengikuti waktu lokal, bukan mengikuti waktu Indonesia ataupun waktu Arab. Jika tidak kuat maka terhitung sakit. Keringanan-keringanan diberikan ketika benar-benar sakit sehingga tidak kuat puasa, musafir yang perjalannya untuk tujuan yag baik, tapi tetap berpuasa adalah lebih baik jika sanggup.
  • Hal2 yang membatalkan puasa: (1) Masuk makanan, air atau benda asing dari 5 lubang yaitu mulut, hidung, telinga, saluran buang air besar dan saluran buang air kecil. Menelan ludah boleh asalkan ludahnya masih di dalam mulut, (2)Muntah yang disengaja
  • Sahur ada nilai keutamannya, walaupun hanya seteguk air atau sebutir kurma. Maka sangat diusahakan untuk sahur. Sahur itu setelah bangun tidur, maka usaha untuk bangun itu yang menjadi utama.
  • Perbedaan puasa Ramadhan dan puasa sunnah. Puasa Ramadhan harus niat sebelumnya, wajib niat. Dalam mazhab imam syafii niat harus diucapkan setiap hari, walaupun dalam hati, setelah maghrib, setelah isya, sebelum tidur yang penting niat sehari sebelumnya. Dalam mazhab imam Malik boleh diniatkan sekali saja untuk sebulan. Kalau puasa sunnah boleh niatnya ditengah jalan.

 

Pertanyaan:

  1. Tips memaksimalkan waktu tersisa 5 jam untuk tarawih dan sahur?

Jawab:

Setelah maghrib segera berbuka dan mengisi dengan hal bermanfaat sampai waktu Isya, kemudian tarawih, bilangan tarawih yang umum 8 atau 20, dengan yang lebih baik setiap 2 rokaat salam kemudian witir dengan rakaat ganjil

  1. Pusar termasuk lubang yang bisa membatalkan puasa tidak?

Jawab:

Tidak, yang termasuk lubang itu yang sudah djelaskan di awal, mulut, hidung, telinga, saluran buang air kecil dan saluran buang besar. Jika tidak sengaja sedang wudhu ada air yang terminum maka tidak apa2 asalkan benar2 tidak sengaja, makanpun jika tidak sengaja atau lupa kalau sedang puasa tidak apa2, asalkan benar2 lupa tidak dibuat2

  1. Maksud takwa di QS Al Bagarah seperti apa?

Jawab:

Indikasi orang bertakwa minimal menahan diri dari hal-hal yang diharamkan ketika berpuasa. Contohnya makan, berhubungan suami istri dsb

  1. Mana yang lebih afdhol bagi muadzin, buka dulu atau adzan dulu?

Jawab:

Orang yang berpuasa harus menyegerakan berbuka, jadi jika menjadi muadzin harus membatalkan dulu, walaupun hanya seteguk air, sebelum adzan disampingnya sudah ada sesuatu untuk membatalkan puasa.

  1. Jika ada yang mempunyai hutang bertahun-tahun sampai lupa berapajumlahnya, bagaimana membayarnya?

Jawab:

Puasa wajib harus dibayar, bahkan jika orang tua kita yang sudah meninggal, ahli warisnya mempuasakan. Jika betul-betul lupa harus ada ikhtiar dulu, missal dulu baligh usia berapa, berapa banyak dalam satu bulan bolongnya, lalu dikalikan berapa tahun, kemudian berusaha membayar sampai lunas. Masalah bilangan yang tidak pasti in syaa Allah diampuni yang penting sudah berusaha untuk membayar.

  1. Puasa boleh ikut waktu Indo boleh tidakkarena kita tinggal di Eropa? Ada yang 19 jam, 20jam, 22 jam dsb

Jawab:

Tidak, karena puasa ibadah terikat waktu, jadi mengikuti waktu lokal seperti dijelaskan sebelumnya. Kalau tidak kuat, terhitung sakit tapi betul2 sakit, atau bepergian.

  1. Boleh tidak kalau sholat tarawihnya sebelum isya? Jadi setelah sholat maghrib karena waktu maghrib ke isya lebih lama dari pada waktu isya ke sahur.

Jawab:

Tarawih ada ketika kekhalifahan Umar bin Khattab, karena saat bulan Ramadhan, banyak orang yang sholat sendiri-sendiri setelah isya untuk menghidupkan Ramadhan. Lalu khalifah Umar mengumpulkan orang-orang itu menjadi jamaah sholat tarawih, inilah sebaik-baiknya bid’ah. Jadi, jika sholat malam setelah maghrib itu bukan tarawih, karena sholat sunnah berjamaah di bulan Ramadhan yang dimaksud ketika jaman Khalifah dan disebut tarawih adalah setelah isya.

(Red, okta / Ed, pw)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.