Rangkuman Diskusi Forum PhD Amerika-Eropa: Implementasi Ekonomi Digital di Indonesia

Minggu 9 April pukul 21.00 WIB lalu telah berlangsung Diskusi Online Forum PhD PPI Amerika Eropa mengenai Implementasi Ekonomi Digital di Indonesia. Acara ini diadakan di google Hangout pada channel PPI TV. Teman kita yang sedang belajar di Politechnika Wrocławska, Muhammad Ulil Albab, turut menyimak diskusi ini dan memberikan laporan singkat. Semoga rangkuman diskusi online ini dapat berguna bagi teman-teman semua.

Pertumbuhan pengguna internet di Indonesia yang mencapai 100 juta pengguna direspon oleh pemerintah dengan dikeluarkan UU ITE tahun 2008 yang mengatur mengenai transaksi digital. Adapun untuk mempercepat penetrasi jangkauan internet di Indonesia, Dirjen Aplikasi Informatika Kemen Kominfo, Samuel  A. Pangarepan menyatakan jika pemerintah sedang menyiapkan palapa ring serta pembangunan jaringan-jaringan baru di 5000 titik yang mengalami blank spot di wilayah Indonesia timur.  Sehingga diharapkan daerah juga memiliki akses internet yang sama. Mengenai kebijakan ekonomi, pemerintah juga telah membuat paket kebijakan nomor 14 yang membahas mengenai kebijakan ekonomi digital.

Dari sisi pelaku bisnis digital, CEO Localbrand, Dwimayu menyatakan jika jumlah konsumen yang besar tidak sepenuhnya berbanding dengan besarnya transaksi yang dilakukan secara online. Dari sisi produsen sendiri masih terdapat kendala mengenai merespon perubahan mode serta sistem supply chain dari pelaku usaha kecil menengah yang belum stabil. Keterbatasan modal juga memiliki pengaruh yang cukup besar, terlebih dengan masuknya kompetitor lain yang memiliki modal lebih besar.

Irzan selaku CEO Kata.Ai menambahkan jika banyak perusahaan besar yang punah karena kegagalan mereka untuk merespon perubahan pasar yang begitu cepat. Teknologi juga harus dipandang sebagai sarana yang memudahkan untuk menciptakan perusahaan yang lebih efektif dan efisien. Tantangan yang dihadapai pasar untuk wilayah Indonesia adalah perlu edukasi yang berkelanjutan kepada para pengguna internet agar mereka percaya untuk melakukan transaksi secara online. Sedangkat data mengenai revenue untuk tiap pengguna masih sangat rendah. Hal ini dikarenakan karakter orang Indonesia yang mau menggunakan layanan jika bersifat gratis. Dari sisi penegakan hukum masih harus ada upaya yang serius untuk meningkatkannya guna memberi rasa nyaman pada konsumen.

Terdapat juga inisiasi yang dilakukan rekan-rekan PPI untuk membuat kamar pelajar PPI Amerika-Eropa. Sebuah platform layaknya AIR BNB yang memungkinkan para pelajar dari berbagai negara untuk mendapatkan tempat tinggal saat sedang berada di negara lain seperti kegiatan konferensi, liburan atau hal lainnya. Andika selaku IT Developer Kamar Pelajar memaparkan adanya kendala pada sisi ketersediaan tenaga yang melakukan pendataan karena adanya kesibukan dari masing-masing pihak. Serta kendala finansial, hal ini dikarenakan keterbatasan pihak yang terlibat dalam proyek ini.

Albertina Laurencia  menambahkan bahwa adanya era digital dapat memunculkan masyarakat informasi. Dari sisi konektivitas, Indonesia masih tertinggal dari sisi kecepatan akses. Selain itu penggunaan teknologi di sektor bisnis juga telah mendorong terjadinya pengurangan rantai saluran distribusi. Konsumen juga harus terus diedukasi agar mampu memanfaatkan teknologi, serta dari sisi produsen harus mampu menghadirkan customer experience dimana konsumen merasa terwakili melalui media online jika ingin membeli produk meski tidak bersinggungan secara fisik.

Tayangan ulangnya dapat disimak pada youtube berikut:

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.